Semua tulisan di blog ini diwakafkan karena Allah Yang Maha Luhur boleh disebar-luaskan cuma-cuma dengan syarat mencantumkan sumber dan bukan untuk tujuan mengambil keuntungan, bisnis, komersil atau tujuan duniawi yang lainnya.
Total Tayangan Halaman
Jumat, 28 Maret 2014
Sejarah Rasululloh SAW berdasar riwayat-riwayat yang sahih 10
Beliau – semoga Allah Yang Maha Luhur tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – Menggembala Kambing di Waktu Kecil
[32] Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah Yang Maha Luhur tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – beliau bersabda: @“Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali ia menggembala kambing.”# maka para sahabat beliau berkata: “Termasuk anda Ya Rasululloh?” maka beliau bersabda: @“Ya. Dahulu aku menggembala kambing milik penduduk Makkah dengan upah beberapa dirham.”#
Diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy, Ibnu Maajah, dan Ibnu Sa’d.
[33] Dan diriwayatkan dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Kami bersama Nabi – semoga Allah Yang Maha Luhur tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – sedang memetik buah kayu Arook (untuk makanan kambing). Lalu beliau bersabda: @“Hendaknya kalian mengambil yang hitam sebab itu adalah yang paling bagus.”# Jaabir berkata: “Kami berkata: “Apakah anda dahulu menggembala kambing Ya Rasululloh?” Beliau menjawab: @“Ya. Dan tidaklah ada seorang nabi pun kecuali ia menggembalakannya.”#
Diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dan Muslim dan selainnya.
Dalam dua hadits tersebut terdapat dalil atau bukti bahwasanya setiap nabi menggembala kambing, sebab dalam hal ini terdapat beberapa hikmah dalam hal Allah mengilhamkan kepada mereka untuk itu yakni dengan mereka menggembala kambing sebelum masa kenabian agar ada pada mereka keterlatihan dengan menggembalakannya untuk menghadapi tugas mereka membimbing kaum mereka, dan karena dalam menggeluti penggembalaan kambing tersebut akan menghasilkan sifat santun dan kasih sayang sebab mereka (para nabi) jika sabar dalam menggembalakannya dan mengumpulkannya setelah mereka terpisah-pisah dalam padang gembalaan, dan memindahkannya dari satu tempat penggembalaan ke tempat lain, dan menolak musuh-musuhnya seperti: hewan buas, bahkan pencuri, dan mengetahui perbedaan wataknya serta berlainannya kecerdasannya sehingga mereka dapat menyempurakan kekurangannya dan bersifat lembut terhadap yang lemah di antaranya dan memeliharanya secara baik, maka beban mereka akan terasa lebih ringan ketika mengemban tugas kenabian daripada jika mereka dibebani secara langsung maka tidak akan terhasilkan proses yang bertahap untuk menghadapi tugas kenabian itu dengan (diawali dari) menggembala kambing. Dan dikhususkaan kambing karena ia lebih lemah jika dbandingkan yang lainnya, dan keterpisahan kambing ,ebih besar daripada unta dan sapi sebab unta dan sapi mungkin untuk diikat ssedangkan kambing tidak, sebagaimana kebiasaan yang berlaku……ini semua disebut oleh Al-Chaafizh dalam kitab Al-Fatch.
Adapun dalam perkataan beliau: “dengan upah ebberapa dirham” itu menunjukkan bahwa beliau mengambil upaha atas penggembalaan kambing-kambing tersebut dan hal itu tidaklah aneh sebagaimana tidak ada kejanggalan dalam menggembala kambing. Dan hal itu tidak menurunkan agungnya derajat dan kedudukan beliau – semoga Allah Yang Maha Luhur tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – sebab ama seperti itu merupakan usaha untuk memperoleh nafkah dan setiap manusia diperintah untuk berupaya mencari penghidupan. Itu termasuk sifat kemanusiaan yang mana dalam hal ini sama antaraa para nabi dan yang selain mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar