Total Tayangan Halaman

Rabu, 16 Desember 2009

Seputar Keutamaan Bulan Muharram dan hari ‘Asyuuro’ (tanggal sepuluh Muharram)

Perlu diketahui bahwa diantara 12 bulan hijriyyah ada 4 bulan harom (bulan yang sangat dimuliakan selain Romadhom tentunya), yaitu: Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram,dan Rojab.
Diriwayatkan oleh Sayyidi As-Syekh Abdulqodir Al-Jaylaani Alhasani dari Abu Nashr dari ayahnya dengan sanadnya yang bersambung kepaada Mujahid dari Ibnu Abbas – semoga Allah meridhoi keduanya – ia berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa satu hari bulan Muharram maka sama dengan puasa 30 hari.” Diriwayatkan oleh maymun bin Mahron dari Ibn Abbas pula ia berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di hari Asyuro Allah akan memberikannya pahala 10.000 malaikat, dan barangsiapa yang berpuasa dibulan Asyuro’ Allah berikan ia pahala 10.000 orang yang mati syahid, dan pahala 10.000 orang yang berhajji dan umroh. Barangsiapa yang membelai rambut / kepala anak yatim pada hari Asyuro maka Allah akan mengangkat baginya untuk setiaap helai rambut itu satu derajat di surga. Dan barangsiapa yang memberi buka puasa pada hari asyuro’ maka sama dengan memberi buka puasa kepada seluruh ummat Muhammad SAW dan mengenyangkan mereka.”
Dari Al-Imam Ali karromalloohu wajhah berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Dalam bulan Allah Muharram ini Dia menerima banyak taubat dari hamba-hamba-Nya.” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa pada hari terakhir ulan Dzulhijjah dan awal hari bulan Muharram maka ia telah menutup taun yang lalu dengan puasa dan membukan taun baru dengan puasa, dan bginya pahala orang yang berpuasa 50 tahun.”
Menurut riwayat Siti Aisyah – semoga Allah meridhoinya dan meridhoi seluruh sahabat Rasululloh – puasa Asyuro’ telah dilakukan oleh Rasululloh dan juga oleh orang-orang quraisy sejak lama, pada masa jahiliyah, lalu setelah diwajibkan puasa Romadhon, siapa yang ingin maka ia mempuasainya dan yang tidak pun boleh meninggalkannya. Adapun menurut riwayat Ibnu Abbas, ketika Rasul di Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyuro, mereka mendasarkannya pada keselamatan Nabi Musa dari fir’aun, dan tenggelamnya fir’aun pada hari Asyuro’.
Dinamakan Asyuro’ dari kata asyroh berarti sepuluh karena hari itu hari ke sepuluh dari bulan Muharrom, inilah pendapat yang paling kuat. Adapula yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena keutamaannya adalah keutamaan yang kesepuluh diantara sepuluh keutamaan yang Allah berikan kepada umat Muhammad ini, yaitu: 1. bulan Rojab 2.bulan Sya’ban 3. bulan Romadhon 4. laiatul qodr 5. hari idul fithri 6. sepuluh hari awal bulah Dzulhijjah 7. hari Arofah 8. hari Idul Ad-ha 9. hari jum’at 10. hari Asyuuro’. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa dinamakan Asyuro’ karena Allah memuliakan pada hari itu 10 Nabi, yaitu: 1. diterima taubatnya Nabi Adam 2. Diangkatnya Nabi Idris kelangit keempat 3. berlabuhnya kapal Nabi Nuh setelah banjir besar 4. lahirnya Nabi Ibrohim, doselamatkannya dari raja namrudz, diangkatnya beliau sebagai Khalilulloh (orang yang sangat dekaat denga Allah) 5. Allah menerima tabatnya Nabi Dawud 6. Allah kembalikan kekuasaan / kerajaan Nabi Sulaiman 6. kesembuhan Nabi Ayyub 7. diselamatkannya Nabi Musa dan ditenggelamkannya fir’aun 8. dikeluarkannya Nabi Yunus dari perut ikan 8. diangkatnya Nabi Isa ke langit 9. dilahirkannya Nabi kita Muhammad (menurut salah satu pendapat) semoga salawat dan salam tetap atas beliau dan atas mereka, para nabi yang tersebut dan seluruh para nabi dan rasul Allah. dalam riwayat Ibnu Abbas dikatakan bahwa karena Rasul mengetahui bahwa hari itu adalah puasanya orang Yahudi dan beliau senang untuk menyalahi kebiasaan Yahudi maka beliau memerintahkan pada tahun depan agar berpuasa juga pada hari ke 9 Muharram & ke 10 agar tidak menyamai mereka. Namun pada tahun berikutnya beliau wafat sebelum mempuasainya. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad bin Hanbal: bahwa Habiibuna Muhammad SAW memerintahkan agar tidak menyamai Yahudi dalam puasa Asyuro’, puasalah sehar sebelumnya (tgl 9) atau sehari sesudahnya (tgl 11). Wallu a’lam. Selamat Tahun baru hiijriyyah 1431, smoga Allah menjadikan kita semua pengikut setia dan kekasih Nabi SAW, menutup taun ini dengan kebaikan dan ampunan atas dosa selama setahun alalu dan membukanya dengan kebaikan pula dan kekuatan utk mengisi taun depan dengan segala ketaatan amin. Yaa Akromal akromiin, wa Yaa Ajwadaal ajwadiin Wa Yaa Arhamar roochimiin. Amin [di sarikan dari kitab Al-Ghunyah karya Yang Mulia Sayyidi Asy-Syekh Abdulqodir Al-Jaylaani]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar