Total Tayangan Halaman

Kamis, 04 Februari 2010

Perngatan Nabi akan datangnya fitnah wahhabiy

A. HADITS-HADITS PERINGATAN RASULULLAH AKAN MUNCULNYA WAHHABY

1. Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita
“ Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar oleh bapa-bapa kamu sebelumnya, kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu” – Sahih Muslim ”

2. PENDUSTA DAN PENYEMBAH/PENGIKUT DAJJAL (PEMUDA BERAMBUT KERITING)

Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an namun tidak sampai membersihkan mereka. Ketika putus dalam satu kurun, maka muncul lagi dalam kurun yang lain, hingga adalah mereka yang terakhir bersama-sama dengan dajjal.

Catatan : golongan mujasimmah berawal dari Ibnu taymiyah dan kemudian dibangkitakan lagi oleh muhammad ibnu abdul wahhab (pendiri wahhaby) dari pegunungan najd.

Terjemahannya : “Sebahagian dari hadis fitnah juga ialah sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi bahawa Baginda SAW bersabda : “Ya Allah berkatilah negeri Syams kami, Ya Allah berkatilah negeri Yaman kami. Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah : (Bagaimana) dengan negeri Najd kami? Baginda SAW lalu bersabda : Ya Allah berkatilah negeri Syams kami, Ya Allah berkatilah negeri Yaman kami. Dan baginda bersabda pada kali yang ketiga : “Disana (Najad) berlakunya gempa bumi (kegoncangan) timbulnya pelbagai fitnah, dan disana juga munculnya tanduk syaitan.”

Sebahagian ulamak mengatakan : “ Apa yang dimaksudkan dengan tanduk syaitan ialah kemunculan Musailamah al-Kazzab dan Muhammad bin Abd Wahhab…”

3. Fitnah itu datangnya dari sini, fitnah itu datangnya dari arah sini, sambil menunjuk ke arah timur (Najed-pen ).

4. Akan muncul segolongan manusia dari arah timur, mereka membaca Al Qur’an tetapi tidak bisa membersihkannya, mereka keluar dari agamanya seperti anak panah yang keluar dari busurnya dan mereka tidak akan kembali ke agama hingga anak panah itu bisa kembali ketempatnya (busurnya), tanda-tanda mereka bercukur kepala (plontos – pen).

5. Akan ada dalam ummatku perselisihan dan perpecahan kaum yang indah perkataannya namun jelek perbuatannya. Mereka membaca Al Qur’an, tetapi keimanan mereka tidak sampai mengobatinya, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya, yang tidak akan kembali seperti tidak kembalinya anak panah ketempatnya. Mereka adalah sejelek-jelek makhluk, maka berbahagialah orang yang membunuh mereka atau dibunuh mereka. Mereka menyeru kepada kitab Allah, tetapi sedikitpun ajaran Allah tidak terdapat pada diri mereka. Orang yang membunuh mereka adalah lebih utama menurut Allah. Tanda-tanda mereka adalah bercukur kepala (plontos – pen).

6. Di Akhir zaman nanti akan keluar segolongan kaum yang pandai bicara tetapi bodoh tingkah lakunya, mereka berbicara dengan sabda Rasulullah dan membaca Al Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka, meraka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, maka apabila kamu bertemu dengan mereka bunuhlah, karena membunuh mereka adalah mendapat pahala disisi Allah pada hari kiamat.

7. Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an namun tidak sampai mengobati mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur kepala (plontos – pen).

8. Kepala kafir itu seperti (orang yang datang dari) arah timur, sedang kemegahan dan kesombongan (nya) adalah (seperti kemegahan dan kesombongan orang-orang yang) ahli dalam (menunggang) kuda dan onta.

9. Dari arah sini inilah datangnya fitnah, sambil mengisyaratkan ke arah timur (Najed – pen).

10. Hati menjadi kasar, air bah akan muncul disebelah timur dan keimanan di lingkungan penduduk Hijaz (pada saat itu penduduk Hijaz terutama kaum muslimin Makkah dan Madinah adalah orang-orang yang paling gigih melawan Wahabi dari sebelah timur / Najed – pen).

B. Hadis Kemunculan Dajjal yang dituhankan oleh kaum mujasimmah

“Orang tua Dajjal tidak pernah mendapatkan anak selama 30 tahun, kemudian lahirlah dari keduanya seorang anak lelaki yang hanya bermata satu, ….”
(Riwayat oleh At-Tarmizi)
“….sesungguhnya al-Masikh Dajjal adalah pemuda pendek, hujung tapak kakinya berdekatan sedangkan tumitnya berjauhan, berambut kerinting, bermata sebelah dengan mata yang terhapus.”
(Riwayat Abu Daud dalam Kitab Takrijul Misykat)
“…sesungguhnya kepala Dajjal dari belakangnya tebal berkelok-kelok.”
(Hadith riwayat Imam Ahmad dari Hisyam bin ‘Amir)

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”

C. Tuhan Wahhaby/Salafy Palsu adalah DAJJAL (PEMUDA BERAMBUT KERITING)

Kaum mujasimmah wahhaby/salafi palsu menganggap Tuhan mereka adalah berbentuk seperti manusia, punya tangan, kaki, wajah, mata, jari, punya tempat, naik turun langit seperti manusia yang naik turun mimbar dsb.

Na’udzubillah padahal Allah swt suci dari semua itu. Allah tidak serupa apaun dengan makhluqnya baik sifat maupun dzatNYA!

Mereka mentafsir hadis dan ayat mutsayabihat tidak mengikut pendapat salafushalih bahkan mereka mengambil makna dhahir dari ayat dan hadis tersebut!. Padahal ayat /hadis mutasyabihat tidak boleh diambil makna dhahirnya dan tidak boleh ditafsir dgn sesama ayat/hadis mutsyabihat. Tapi ianya harus ditafsir dengan ayat dan hadis yang syarih/muhkamat/jelas maknanya!.

Kaum mujasimmah wahhaby, menshahihkan hadis-hadis palsu (maudhu) dan munkar untuk perkara aqidah!

ini adalah kesesatan yang nyata!!

1 komentar:

  1. Imam muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:

    “Bersegeralah melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah-fitnah seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seseorang masih ber¬iman, tetapi pada sore harinya sudah menjadi kafir; dan pada sore hari sese¬orang masih beriman, kemudian pada pagi harinya sudah menjadi kafir. Dia menjual agamanya untuk memperoleh kekayaan dunia.”
    (Shahih Muslim, Kitab Al-Iman, Bab Al-Hatstsi ‘Ala Al-Mubadaroh Bi Al-A ‘mal Qabla TahzaahurAl-Fitan 2:133).

    BalasHapus