Total Tayangan Halaman

Sabtu, 16 Januari 2010

kewajiban paling utama: ilmu 2

Oleh karenanya hendaklah engkau memegang teguh ilmu sebab keutamaannya tidak terbatas. Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ (فاطر: 28)
Artinya: “…Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama…” (Q.S Faathir: 28)
Allah SWT juga berfirman:
...يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.... (المجادلة: 11)
Artinya: “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (Q.S Al-Mujaadilah: 11)
Allah SWT juga berfirman:
شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُولُوا الْعِلْم... (آل عمران: 18)
Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)…” (Q.S Aalu ‘Imroon: 18) di sini Allah menyandingkan para ahli ilmu dengan para malaikat.
Allah SWT juga berfirman:
هَلْ يَسْتَوِي الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ.... (الزمر: 9)
Artinya: “Katakanlah: “…Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui…” (Q.S Az-Zumar: 9) yakni tidak sama baik di dunia maupun di akhirat.
Sebab hakikat taqwa yang mana ia merupakan sebab kemuliaan, kebanggaan, dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat bergantung pada ilmu. Sebab orang yang bodoh tidak mengerti bagaimana ia bertaqwa, baik dari segi perintah atau pun larangan. Dari sini nampak keutamaan dan keistimewaan ilmu ataas seluruh ibadah, dan keadaan-keadaan jiwa. Sebab semua itu bergantung pada ilmu. Oleh karenanya Rasululloh SAW bersabda:
مَا عُبِدَ اللهُ بِشَيْءٍ أَفْضَلَ مِنْ فِقْهٍ فِي الدِّيْنِ
Artinya: “Tidaklah Allah disembah dengan sesuatu yang lebih afdhol dari pengetahuan tentang agama.”
Rasululloh SAW juga bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَيُلْهِمُهُ رُشْدَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang Allah inginkan baginya kebaikan maka ia akan membuatnya mengerti / pandai tentang masalah agamanya dan Allah akan mengilhamkan petunjuk kepadanya.”
Rasululloh SAW juga bersabda:
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina.”
Sedangkan Cina adalah tempat yang sangat jauh (dari jazirah arab) dan sedikit sekali dari orang-orang yang sampai padanya karena jauhnya. Jika manusia wajib menuntut ilmu walaupun ditempat yang jauh maka bagaimanakah dia tidak wajib menuntut ilmu sedangkan dia hidup di tengah-tengah para ulama atau dekat dengan mereka dan dalam mencarinya ia tidak butuh kepada banyaknya ongkos / biaya, dan tidak pula menempuh kesulitan yang besar. Rasululloh SAW bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim (lelaki ataupun wanita).”
Dan Rasululloh SAW juga bersabda:
مَنْ تَفَقَّهَ فِي دِيْنِ اللهِ كَفَاهُ اللهُ هَمَّهُ وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari ilmu agama Allah maka Allah akan mencukupkannya dari keluh-kesah dan Allah beri rezki dari jalan yang tak di duga-duga.”
Rasululloh SAW juga bersabda:
حُضُوْرُ مَجْلِسِ عِلْمٍ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ أَلْفِ رَكْعَةٍ وَعِيَادَةِ أَلْفِ مَرِيْضٍ وَحُضُوْرِ أَلْفِ جَنَازَةٍ
Artinya: “Hadir disuatu majlis ilmu lebih utama dari salat 1000 rakaat, menejenguk 1000 orang sakit, dan menghadiri 1000 jenazah.”
Dalam hadits yang lain disebutkan:
أَشَدُّ النَّاسِ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَمْكَنَهُ طَلَبُ الْعِلْمِ فَلَمْ يَطْلُبْ
Artinya: “Orang yang paling keras azabnya pada hari kiamat ialah seorang yang memungkinkan baginya untuk menuntut ilmu namun ia tidak menuntutnya.”
Rasululloh SAW juga bersabda:
إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ
Artinya: “Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka untuk para penuntut ilmu karena mereka senang dengan perbuatan para penuntut ilmu tersebut.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar