Kabar Dari Para Dukun Tentang Pengutusan Beliau – semoga Allah Yang Maha Tinggi tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau –
[13] Diriwayatkan dari Abdulloh bin Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Saya tida pernah mendengar Umar berkata tentang sesuatu atau kepada sesuatu: “Sesungguhnya aku menduga bahwa ia ataub perkara ini adalah begini.” kecuali terjadi atau tepat seperti apa yang diduganya. Sementara Umar (bin Al-Khoththoob – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya –) duduk lalu lewat padanya seorang lelaki yang bagus, lalu Umar berkata: “Sungguh prasangkaku telah salah, atau ia masih berada pada agama jahiliahnya, atau ia (orang ini) dahulu adalah seorang dukun bagi mereka (orang-orang jahiliah), tahanlah orang itu untukku.” Maka dipanggillah orang itu untuknya, lalu ia bertanya kepada orang itu. orang itu berkata: “Aku tidak pernah merasakan seperti perasaan pada pagi hari ini, ……….Aku dahulu adalah dukun mereka (orang-orang kafir Makkah) pada masa jahiliah.” Umar berkata: “Apa kabar yang paling ajaib yang dibawa oleh jinmu?” Orang itu berkata: “Ketika suatu hari aku di pasar datanglah jinku itu dan aku mengetahui ketakutan yang ada pada dirinya. Ia berkata: “Tidak engkau melihat para jin dan keputus-asaannya, setelah kekalahan mereka dan dijadikannya mereka itu seperti unta-unta dan pelananya (yakni karena dengan diutusnya Nabi Muhammad, mereka para jin dilarang untuk mencuri berita langit dari para malaikat sehingga apabila ada yang coba-coba mencuri mereka akan diikuti oleh api yang bergejolak yang mengejar mereka sebagaimana tercantum dalam surat Al-Jinn, sehingga itu membuat mereka ketakutan).” Umar berkata: “Benar. Ketika aku tidur dekat tuhan-tuhan mereka tiba-tiba datang seorang dengan membawa seekor anak sapi lalu ia sembelih (untuk berhala-berhala itu) maka terdengarlah suara teriakan dari patung-patung itu (yakni suara yang berasal dari jin atau setan yang merasuki sesembahan itu) yang mana saya belum pernah mendengar teriakan sekeras itu: “Wahai Jaliich (orang yang botak), (telah datang) perkara yang sukses, (yang dibawa oleh) seorang yang fasih, yang mana ia mengatakan: “Tiada Tuhan selain Allah.” maka kaum yang ada disitu pun segera bangkit meninggalkan tempat itu. Saya berkata: “Saya akan terus disini sehingga saya mengetahui apa yang ada dibalik peristiwa ini.” Kemudian suara itu pun memanggil-manggil kedua dan ketiga kali, lalu saya pun tidak bangun (meninggalkan tempat itu) dan tidak lama kemudian dikatakanlah: “Ia adalah seorang nabi.” (yakni Rasululloh yang datang atau diutus itu).
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam sahihnya pada bab Islamnya Umar dari bab Pengutusan Nabi dan Al-Bayhaqiy dalam kitab Dalaa-ilun Nubuwwah-nya]
[14] Dan diriwayatkan dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Sesungguhnya kabar pertama yang datang kepada kami tentang pengutusan Rasululloh – semoga Allah Yang Maha Tinggi tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – adalah bahwa seorang perempuan memiliki seekor jin yang selalu mendampinginya, lalu jin itu datang dalam rupa burung lalu ia hinggap di salah satu dahan dekat mereka.” Jaabir berkata: “Wanita itu berkata: “Sudikah engkau turun agar kami bisa memberimu kabar berita dan engkau pun memberi kabar berita kepada kami.” Jin itu berkata: “Sesungguhnya telah keluar (diutus) seorang lelaki di Makkah yang mana ia mengharamkan atas kita perzinaan….”
Diriwayatkan oleh Ahmad, dan oleh Ibnu Sa’d dalam Thobaqotnya, dan sanadnya hasan.
Dalam dua hadits di atas disebutkan bahwa jin memiliki pengetahuan tentang akan diutusnya Nabi – semoga Allah Yang Maha Tinggi tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – ketika mereka dahulu pernah mendengarkan kabar-kabar dari para malaikat ketika mereka mencuri dengar, dan mereka lalu mengabarkan kawan-kawan mereka yang terdiri dari paara dukun tentang hal itu, dan tentang hal ini banyak terdapat hadits yang menceritakannya, namun kami hanya mencukupkan dengan apa yang telah tersebut di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar