Total Tayangan Halaman

Senin, 19 April 2010

SHILATURROCHIM 3

Adapun dalil-dalil yang menganjurkan menjaga silaturrachim banyak sekali di antaranya adalah, firman Allah Yang Maha Agung pada surat Muhammad ayat 22: “Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan.” Bahkan dalam banyak ayat lain Allah Yang Maha Suci mengancam orang-orang yang memutuskan silaturrachim dan memasukkannya diantara sifat orang-orang fasik (ahli maksiat), di antaranya firman-Nya dalam surat Al-Baqoroh ayat 27: “(Orang fasik yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi mereka itulah orang-orang yang rugi.”
Diriwayatkan dari Abi Awfa – semoga Allah meridhoinya – ia berkata: “Suatu sore kami duduk-duduk bersama Rasululloh – semoga Allah selalu melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau serta sahabat beliau -, lalu beliau bersabda: “Hendaknya janganlah seorang diantara kalian ada seorang pun yang memutuskan silaturrahim yang duduk bersama kami sore ini.” lalu bangunlah seorang laki-laki yang duduk di ujung majlis kemudian meninggalkan majlis itu sebentar lalu ia kembali lagi. Maka Rasululloh pun bersabda: “Mengapa engkau ini, tak ada seorang pun yang bangun dari majlis ini kecuali engkau?” Orang itu menjawab: Ya Nabiyyalloh Aku telah mendengar apa yang engkau katakan tadi, maka aku cepat-cepat meninggalkan majlis ini untuk mendatangi saudari ibuku (yakni bibiku) yang telah memutuskan silaturrahim denganku. Lalu bibiku itu bertanya kepadaku: “Apa yang membuatmu datang kemari?” lalu Aku pun menceritakan kepadanya tentang apa yang aku dengar dari anda, dan akhirnya akupun meminta maaf kepadanya dan memohonkan ampun untuknya da dia pun melakukan hal yang sama. Nabi kemudian bersabda: “Engkau telah melakukan suatu yang baik.” Lanjut beliau: “Sebab rahmat Allah tak akan turun kepada kaum yang di situ ada orang yang memutuskan silaturrahim.”
Diriwayatkan dari Rosululloh– semoga Allah selalu melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau serta sahabat beliau – bahwasanya beliau bersabda: “Tidak ada kebaikan yang lebih cepat pahalanya daripada menyambung silaturrachim dan tidak ada dosa yang lebih layak dipercepat siksanya di dunia dan juga di tambah dengan siksaan yang disimpan di akhirat daripada perbuatan zalim / aniaya dan memutuskan silaturrachim.”
Diriwayatkan bahwa suatu kali datang seorang kepada Nabi – semoga Allah selalu melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau serta sahabat beliau – lalu orang itu berkata: “Sesungguhnya aku memiliki kerabat rahim yang mana aku menyambung hubungan dengan mereka namun mereka memutuskannya, aku memaafkan mereka namun mereka menzalimiku, aku berbuat baik kepada mereka namun mereka berbuat buruk kepadaku, apakah aku harus membalas perbuatan mereka dengan keburukan yang sama.” Rasul – semoga Allah selalu melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau serta sahabat beliau – menjawab: “Jangan. Jika begitu berarti engkau sama dengan mereka akan tetapi ambillah tambahan karunia (pahala dari Allah) dan sambunglah hubungan dengan mereka. Sebab dengan demikian akan ada pertolongan kepadamu dari Allah selama engkau berbuat demikian (berbuat baik untuk membalasa kejelekan).”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar