Total Tayangan Halaman

Sabtu, 17 April 2010

Pandangan Al-Habib Abdulloh tentang syi'ah

Dinukil dari buku Tanya Jawab Sufistik oleh Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad halaman 164 Terbitan Pustaka Zawiyah Cetakan Desember 2007 (silahkan rujuk ke buku ini).....

Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad r.anhu berkata, "Ahlu Rifdh (Kaum Rawafidh) adalah orang-orang yang batil. Mereka tidak disebut dan tidak dianggap dalam segala sesuatu. Meskipun mereka memiliki seidkit kebenaran, tapi mereka mencampur kebenaran itu dengan kebatilan, sehingga kebenaran itu tidak berbekas. Seperti orang meletakkan mentega (keju) dalam tinja (kotoran manusia). Orang yang mencintai kebenaran hendaknya meninggalkan kaum ini.

Demikian uraian singkat dari Habib Abdullah al-Haddad

Dalam Halaman 163 tertulis :

Aku membaca dalam sebuah buku sejarah bahwa Khalifah pertama Bani Abbas, Saffah, suatu hari berziarah ke makam Nabi Saw, Ia mendengar seorang Syarif Syi'i, yang berdiri tepat di hadapan kubur Rasulullah Saw, berkata :"Setelah engkau meninggal, kami dizalimi, dianiaya, dan hak kami diambil."

Saffah bertanya kepadanya, "Siapa yang berbuat zalim, menganiaya dan mengambil hartamu?'

"Abu Bakar mengambil bagian kami dari rampasan perang Khaibar dan Fadak. Ia lalu memasukkannya ke Baitul Mal." Jawabnya

"Siapakah yang menjadi Khalifah setelah Beliau?"

"Umar" Jawabnya.

Apa yang ia lakukan terhadap harta itu?" Tanya Khalifah

"Ia berbuat seperti Abu Bakar dan terus menerus menzhalimi kami". Jawabnya

" Kemudian siapa yang diangkat menjadi Khalifah setelahnya?" Tanya Khalifah lagi.

"Utsman"

"Apa yang ia lakukan terhadap harta itu?"

"Ia berbuat seperti Abu Bakar, dan Umar. Ia menzhalimi kami" Jawab nya

"Setelah itu siapa yang diangkat menjadi khalifah?"

"Ali" Jawabnya

"Apa yang dilakukan Ali terhadap harta itu?" Tanya Khalifah

Lelaki itu terdiam, merasa sangat malu dan ingin segera lari dari tempat itu. Sebab, ia tahu bahwa Sayyidina Ali juga berbuat sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman. Saffah lalu berkata kepadanya, "Demi Allah, kalau ini bukan hari pertamku di pemerintahan, aku pasti akan menjadikanmu sebagai contoh bagi orang lain. Wahai musuh Allah, kau menuduh Abu Bakar, Umar, dan Utsman telahmenzalimimu padahal mereka berbuat sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dan Ali"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar