Total Tayangan Halaman

Sabtu, 05 Januari 2013

penjelasan wasiat Al-Habib Abdulloh Alhaddad: lima rukun Islam: yang pertama adalah syahadat


Adapun kewajiban yang paling wajib / paling utama adalah 5 (lima) rukun Islam, yaitu: Syahadat (persaksian) bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Romadhon, dan berhajji ke baitulloh jika mampu.

Adapun syahadat adalah rukun Islam yang pertama dan tidak akan mengetahui hakikat maknanya kecuali orang-orang yang menjaga akidahnya / keyakinannya dengan menghafalkan salah satu risalah / kitab tentang akidah dari sekian banyak risalah akidah ahlus sunnah wal jamaa’ah serta mengatahui maknanya dan memantapkannya dalam hatinya serta meyakininya. Adapun di antaranakidah ahlus sunnah yang paling baik adalah risalah akidah karya Al-Imam Chujjatul Islam (pembela Islam) Al-Ghozzaliy – semoga Allah merahmatinya – yang beliau ketengahkan dalam kitab beliau yang berjudul Ichyaa’u Uluumid Diin. Al-Habib Abdulloh telah meringkasnya dalam kitabnya yang berjudul An-Nashooichud Diiniyyah dan para ulama’ pun banyak yang memberi perhatian untuk mengabadikan akidah Al-Ghozzali ini, ada yang menggubahnya kembali dalam bentuk prosa dan ada pula yang dalam bentuk puisi (nazhom / sya’ir). 
Segala apa yang tersebut dalam akidah itu berupa hal-hal yang wajib diyakini telah tercakup dalam akidah penggubah wasiat ini (yakni Al-Habib Abdulloh bin ‘Alawiy Al-Haddad), yang mana beliau menyebutkannya di tengah-tengah salah satu qoshidah beliau yaitu qoshidah Ar-Roo-iyyah yaitu di antaranya sebagai berikut:
 نُوَحِّدُهُ سُبْحَانَهُ وَهُوَ وَاحِدٌ * تَقَدَّسَ عَنْ مِثْلٍ لَهُ وَمُنَاظِرِ 
Kami mengesakan-Nya (Allah) Yang Maha Suci dan Dia adalah Maha Esa * Maha Suci dari segala yang menyamainya dan menyerupainya.
 وَلَيْسَ لَهُ فِي ذَاتِهِ وَصِفَاتِهِ * شَرِيْكٌ تَعَالَى اللهُ عَنْ قَوْلِ كَافِرِ 
Dan Tak ada sekutu bagi-Nya dalam dzat dan sifat-Nya * Maha tinggi Allah dari perkataan orang kafir.
 وَجَلَّ عَنِ التَّشْبِيْهِ وَالْكَيْفِ رَبُّنَا * وَعَنْ كُلِّ مَا يَجْرِيْ بِوَهْمٍ وَخَاطِرِ 
Dan Maha Agung Tuhan kita dari segala penyerupaan dan penggambaran * dan dari segala apa yang terlintas pada persangkaan dan perasaan.
 عَلِيْمٌ وَحَيٌّ قَادِرٌ مُتَكَلِّمٌ * مُرِيْدٌ سَمِيْعٌ مُبْصِرٌ بِالْمُصَادِرِ 
Dia Maha Tahu dan Maha Hidup, Maha Berfirman, * Maha Berkehendak, Maha Mendengar, Maha Melihat segala yang muncul / terjadi.
 أَحَاطَ بِتَحْتِ التَّحْتِ وَالْفَوْقِ عِلْمُهُ * وَيَعْلَمُ مَا يُبْدِيْ وَمَا فِي الضَّمَائِرِ 
Ilmu-Nya meliputi segala apa yang berada di paling bawah (bumi atau alam ini) dan juga yang paling atas * dan Dia Mengetahui apa yang ditampakkan dan apa yang di sembunyikan dalam hati sanubari.
 وَمِنْ عَدَمٍ أَنْشَا الْعَوَالِمَ كُلَّهَا * بِقُدْرَتِهِ فَاعْظِمْ بِقُدْرَةِ قَادِرِ 
Dan Dia Mencipta alam-alam ini semuanya dari ketiadaan * dengan kekuasaan-Nya maka alanglah agung kekuasaan Yang Maha Kuasa.
 وَلاَ كَائِنٌ قَدْ كَانَ أَوْ هُوَ كَائِنٌ * سِوَى بِمُرَادِ اللهِ مِنْ غَيْرِ حَاصِرِ 
Dan tiada satu pun yang telah terjadi, atau sedang dan akan terjadi * kecuali dengan kehendak Allah tanpa ada yang membatasinya.
 وَيَسْمَعُ حِسَّ النَّمْلِ عِنْدَ دَبِيْبِهِ * وَيُبْصِرُ مَا تَحْتَ الْبِحَارِ الزَّوَاخِرِ 
Dan Dia Mendengar suara semut ketika melangkah * dan Melihat apa yang ada di bawah lautan yang deras.
 وَأَنَّ كَلاَمَ اللهِ وَصْفٌ لِذَاتِهِ * وَلَيْسَ بِمَخْلُوْقٍ خِلاَفًا لِصَاغِرِ 
Dan bahwasanya kalam / firman Allah adalah sifat bagi Dzat-Nya * dan bukanlah makhluk berbeda dengan pendapat orang yang rendah (yakni mu’tazilah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar